Jokwi : Pilih Pemimpin
Terbaik
Kontestasi pada Pilkada 2018 diperkirakan
berlangsung ketat karena partai politik mengusung kandidat terbaiknya.
Meski demikian, kontestasi di pilkada diharapkan tetap berlangsung santun dan
penuh persaudaraan.
KUPANG, KOMPAS Pemilihan kepala daerah serentak
2018 yang akan digelar di 17 provinsi serta 154 kabupaten dan kota pada 27 Juni
mendatang diperkirakan bakal berlangsung ketat. Pasalnya, kontestasi politik
tersebut menjadi bagian dari persiapan partai politik menghadapi Pemilu 2019.
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo
mengingatkan, praktik demokrasi dalam pilkada hendaknya dijalankan sesuai
dengan karakter bangsa Indonesia yang santun serta tidak saling menjelekkan dan
mencaci. Setelah memilih pemimpin yang terbaik dalam pilkada, rakyat mesti segera
kembali bersatu dalam semangat persaudaraan.
”Inilah demokrasi yang kita miliki. Setelah
pilkada, biarkan pemimpin itu bekerja lima tahun. Kalau tidak baik, jangan
dipilih. Kalau baik, silakan dipilih lagi,” kata Presiden Joko Widodo saat
memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur,
Senin (8/1).
Belum memutuskan
Ketatnya kontestasi dan rumitnya lobi-lobi
politik membuat hingga hari pertama pendaftaran peserta pilkada, kemarin,
sejumlah partai politik (parpol) belum memutuskan pasangan calon yang akan
diusung di beberapa daerah.
Ini membuat hingga semalam, berdasarkan data
KPU, baru 71 pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di 58
daerah yang mendaftar ke KPU. Dari jumlah itu, sembilan pasangan bakal calon
mendaftar menggunakan jalur perseorangan dan sisanya dari parpol.
Sembilan pasangan bakal calon gubernur dan
wakil gubernur mendaftar di 7 provinsi, 47 pasangan bakal calon mendaftar di 38
kabupaten, serta 15 pasangan bakal calon mendaftar di 11 kota.
Komisioner KPU, Ilham Saputra, menuturkan,
pendaftaran pada hari pertama secara umum berjalan baik. Pendaftaran akan
berlangsung hingga 10 Januari pukul 24.00.
Sejumlah pasangan bakal calon, menurut
rencana, akan mendaftar pada hari terakhir. Hal ini, antara lain, akan
dilakukan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, yaitu
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto
Dardak.
Kemarin, di Kantor Wakil Presiden, Khofifah
menggelar pertemuan tertutup dengan Wapres Jusuf Kalla. Pertemuan selama
sekitar 1,5 jam ini berlangsung atas permintaan Khofifah.
Sekretaris Wapres Mohamad Oemar mengatakan,
pertemuan ini berlangsung empat mata antara Jusuf Kalla dan Khofifah. ”Hanya
Pak Jusuf Kalla dan Bu Khofifah yang tahu materi pertemuan. Bisa jadi terkait
dengan pencalonan Ibu Khofifah pada Pilkada Jawa Timur,” katanya.
Pasangan Khofifah-Emil Dardak akan diusung
oleh Partai Golkar, Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Nasdem.
Semalam, bakal calon gubernur Jatim lainnya,
Saifullah Yusuf, juga melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati
Soekarnoputri.
”Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf)
menyampaikan pesan dari kiai-kiai sepuh NU (Nahdlatul Ulama) di Jatim yang
menegaskan bahwa apa pun yang terjadi, agar PKB dan PDI-P untuk tetap bekerja
sama di Jatim,” ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang
mendampingi Megawati pada pertemuan itu.
Para kiai juga menyampaikan masukan terkait
figur untuk menggantikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang telah
mengembalikan mandat kepada PDI-P sebagai bakal calon wakil gubernur Jatim
pendamping Saifullah. Namun, para kiai tetap menyerahkan keputusannya kepada
Megawati.
Sementara itu, Koalisi Partai Gerindra, Partai
Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana ikut
mengusung Saifullah dalam Pilkada Jatim.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
mengatakan, Gerindra berencana mengusulkan kadernya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat
Partai Gerindra Moekhlas Sidik, untuk mendampingi Saifullah. ”Tetapi, belum ada
keputusan yang final,” tuturnya.
Fadli mengatakan, peluang menghadirkan
pasangan calon ketiga di Jatim untuk berkontestasi dengan Saifullah dan
pasangan Khofifah-Emil Dardak masih terbuka. ”Semua masih proses, diskusi dan
dialognya memang panjang,” ujar Fadli.
Jawa Tengah
Terkait Pilkada Jawa Tengah, Partai Gerindra
yang telah memutuskan mengusung mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Sudirman Said bersama PAN dan PKS masih mencari sosok bakal calon wakil
gubernur. Fadli mengatakan, koalisinya tetap mempertimbangkan putra KH Maimun
Zubair.
Sebelumnya, Gerindra ingin menggandeng salah
satu anak KH Maimun, yaitu Taj Yasin Maimun. Namun, yang bersangkutan sudah
dipinang PDI-P untuk mendampingi Ganjar Pranowo. ”Anaknya (KH Maimun) bukan
cuma satu. Selain itu, masih ada juga dua nama lain. Nanti kita lihat lagi lah,
pokoknya masih sangat dinamis,” kata Fadli.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPP Arsul
Sani menuturkan, partainya juga mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin
dalam Pilkada Jateng. Taj Yasin merupakan kader PPP.
Hingga semalam, PPP belum mengambil keputusan
terkait calon yang akan diusung dalam Pilkada Sumatera Utara. PPP jadi penentu
dalam Pilkada Sumatera Utara. Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus didukung oleh
PDI-P dengan 16 kursi di DPRD Sumut. PDI-P masih membutuhkan 4 kursi, yang
dimiliki oleh PPP di DPRD Sumatera Utara, untuk memenuhi syarat mengusung
Djarot-Sihar. (AGE/NDY/APA/GAL/GER/DD07/WER/BRO/SYA/WHO/GRE/SEM/TAM/HAM)
Sumber : Presiden: Pilih Pemimpin Terbaik, Kompas.id.,9 Januari 2018
No comments:
Post a Comment