July 23, 2016

Parliamentary Treshold Tidak Efektif untuk Sederhanakan Partai




Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menilaiparliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen tidak efektif untuk menyederhanakan jumlah partai politik.Menurut Jimly, PT dengan persentase yang tinggi bakal dinilai menghambat kebebasan masyarakat berserikat dan berkumpul. Namun, PT yang rendah juga tidak membuat orang tobat membentuk parpol.
“Jadi, kebijakan perliamentary treshold itu, gunanya untuk penyederhanaan manajemen pengelohan pemilu saja, bukan untuk menyederhanakan jumlah partai, sebab tidak akan efektif sampai kapan pun karena justru kita membutuhkan daya absorpsi kelegaan politik kita untuk mengatasi pluralisme di dalam masyarakat,” ujar Jimly, saat ditemui di kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (22/7).
Jimly menilai jumlah partai tidak perlu dibatasi. Pasalnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan struktur masyarakatnya sangat plural. Misalnya, kelompok Jawa dan luar Jawa. Sementara di Jawa sendiri juga tidak satu antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Islam saja tidak bisa satu, ada Islam NU, Islam Muhammadiyah, Islam PKS dan Islam lainnya. NU juga dalam dan luar Jawa berlainan. Jadi kita memang sangat plural,” tandas dia.Menurut Jimly, tidak jadi masalah jika jumlah partai politik banyak untuk menampung berbagai pluralitas masyarakat Indonesia dalam struktur politik dan partai politik. Namun, kata dia, ketika masuk dalam struktur Negara, maka struktur parlemen dibuat menjadi dua kekuatan besar saja.
“Di dalam parlemennnya dibuat dua kekuatan besar saja sehingga menjadi dua fraksi, yakni fraksi pemerintah dan fraksi non-pemerintah,” kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.Lebih lanjut, Jimly membandingkan dengan realitas politik di Amerika Serikat, yang mempunyai dua partai besar, yang masing-masing mewakili kepentingan pemilih, yakni Partai Republik yang mewakili kelompok produsen dan Partai Demokrat yang mewakil buruh.
“Itu bukan berarti di AS hanya terdiri dari dua partai saja, ada banyak partai-partai kecil, hanya saja tidak kedengaran selama ini. Di Texas saja ada 34 partai dan tidak laku,” ujarnya.
Amerika Serikat, kata Jimly, mempunyai dua partai besar meskipun tidak dibatasi jumlah partainya. Indonesia, kata dia tidak bisa hanya punya dua partai besar karena terlalu plural.“Karena itu, kita juga jangan membatasi jumlah partai, partai biar saja banyak, nggak apalah, orang juga tidak tobat-tobat membentuk partai itu, tapi struktur parlemennya yang kita bentuk dua kekuatan atau barisan saja,” terang Jimly.
Yustinus Paat/JAS

Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/375967-jimly-parliamentary-treshold-tak-efektif-untuk-sederhanakan-partai.html#newsletter