Ketua
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie
menilaiparliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen tidak efektif
untuk menyederhanakan jumlah partai politik.Menurut Jimly, PT dengan persentase
yang tinggi bakal dinilai menghambat kebebasan masyarakat berserikat dan
berkumpul. Namun, PT yang rendah juga tidak membuat orang tobat membentuk
parpol.
“Jadi,
kebijakan perliamentary treshold itu, gunanya untuk penyederhanaan manajemen
pengelohan pemilu saja, bukan untuk menyederhanakan jumlah partai, sebab tidak
akan efektif sampai kapan pun karena justru kita membutuhkan daya absorpsi
kelegaan politik kita untuk mengatasi pluralisme di dalam masyarakat,” ujar
Jimly, saat ditemui di kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat
(22/7).
Jimly
menilai jumlah partai tidak perlu dibatasi. Pasalnya, bangsa Indonesia adalah
bangsa yang majemuk dan struktur masyarakatnya sangat plural. Misalnya,
kelompok Jawa dan luar Jawa. Sementara di Jawa sendiri juga tidak satu antara Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Islam
saja tidak bisa satu, ada Islam NU, Islam Muhammadiyah, Islam PKS dan Islam
lainnya. NU juga dalam dan luar Jawa berlainan. Jadi kita memang sangat
plural,” tandas dia.Menurut Jimly, tidak jadi masalah jika jumlah partai
politik banyak untuk menampung berbagai pluralitas masyarakat Indonesia dalam
struktur politik dan partai politik. Namun, kata dia, ketika masuk dalam
struktur Negara, maka struktur parlemen dibuat menjadi dua kekuatan besar saja.
“Di
dalam parlemennnya dibuat dua kekuatan besar saja sehingga menjadi dua fraksi,
yakni fraksi pemerintah dan fraksi non-pemerintah,” kata Mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi ini.Lebih lanjut, Jimly membandingkan dengan realitas politik di
Amerika Serikat, yang mempunyai dua partai besar, yang masing-masing mewakili
kepentingan pemilih, yakni Partai Republik yang mewakili kelompok produsen dan
Partai Demokrat yang mewakil buruh.
“Itu
bukan berarti di AS hanya terdiri dari dua partai saja, ada banyak
partai-partai kecil, hanya saja tidak kedengaran selama ini. Di Texas saja ada
34 partai dan tidak laku,” ujarnya.
Amerika
Serikat, kata Jimly, mempunyai dua partai besar meskipun tidak dibatasi jumlah
partainya. Indonesia, kata dia tidak bisa hanya punya dua partai besar karena
terlalu plural.“Karena itu, kita juga jangan membatasi jumlah partai, partai
biar saja banyak, nggak apalah, orang juga tidak tobat-tobat membentuk partai
itu, tapi struktur parlemennya yang kita bentuk dua kekuatan atau barisan
saja,” terang Jimly.
Yustinus
Paat/JAS
Sumber
:
http://www.beritasatu.com/nasional/375967-jimly-parliamentary-treshold-tak-efektif-untuk-sederhanakan-partai.html#newsletter
No comments:
Post a Comment