Presiden:
Pastikan Harapan Pilkada Rakyat Terpenuhi
Presiden
Joko Widodo mengingatkan semua pemangku kepentingan untuk memastikan pemilihan
kepala daerah di 269 daerah digelar sesuai dengan jadwal serta berjalan damai,
jujur, dan adil. Hal ini penting sebagai bagian dari pemenuhan harapan rakyat. Ketua
Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik, Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan Luhut B Pandjaitan, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu Jimly Asshiddiqie, Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Ketua
Badan Pengawas Pemilu Muhammad, serta anggota KPU Sigit Pamungkas (dari kiri ke
kanan) berbincang sebelum Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan
Pilkada Serentak 2015, di Jakarta, Kamis (12/11). Acara yang dihadiri Presiden
Joko Widodo itu diikuti jajaran kepolisian, kejaksaan, dan KPU daerah seluruh
Indonesia.
Meski
demikian, satu bulan menjelang hari pemungutan suara, sejumlah masalah masih
dihadapi penyelenggara pemilihan di daerah. Beberapa masalah, seperti
tersendatnya pencairan atau dipotongnya anggaran hingga belum dimulainya
produksi logistik pemilihan, berpotensi mengganggu tahapan pilkada. "Satu
hal yang terpenting ketika menyongsong momen demokrasi lokal, adanya harapan
dari seluruh rakyat," ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi
Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 yang digelar Kementerian
Dalam Negeri di Jakarta, Kamis (12/11). Rakyat berharap agar pilkada menjadi
wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung, inklusif, dan
demokratis. Selain itu, agar rotasi pemimpin daerah berjalan secara damai,
jujur, dan adil, sesuai pilihan rakyat. Selanjutnya, rakyat mengharapkan
pilkada menghasilkan kepala dan wakil kepala daerah yang kompeten dan
berintegritas. Rakyat juga berharap pilkada menjadi pintu gerbang mewujudkan
pemerintah daerah yang efektif guna mempercepat peningkatan kesejahteraan.
Pemenuhan
semua harapan rakyat itu menjadi tanggung jawab bersama pemerintah,
penyelenggara pilkada, dan aparat keamanan. "Harapan rakyat ada di pundak
kita," katanya. Kepada aparat keamanan, Presiden juga menginstruksikan
agar melakukan deteksi dini, mencegah masalah yang bisa berujung konflik, dan memetakan
daerah rawan konflik. Selain itu, Presiden juga mengimbau calon kepala/wakil
kepala daerah dan tim suksesnya untuk bertanding dengan cara-cara yang sehat.
"Jika nanti menang, jangan jemawa, dan jika kalah, jangan justru ajak
pendukungnya untuk ngamuk," ujarnya. Rapat koordinasi dihadiri Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut B Pandjaitan dan Menteri
Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Selain itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala
Badan Intelijen Negara Sutiyoso, Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik,
dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad. Adapun pesertanya adalah kepala
daerah, penyelenggara pilkada, serta unsur TNI/Polri dan BIN di daerah.
Menurut
Husni, KPU sejumlah daerah masih menghadapi masalah, terutama anggaran. Dari
269 daerah yang menggelar pilkada, baru 102 daerah yang dananya cair dan
sisanya tersendat. Di luar masalah anggaran, Muhammad mengharapkan aparat
keamanan melindungi Panitia Pengawas Pilkada di daerah. Terkait anggaran,
Tjahjo Kumolo memperingatkan pemerintah daerah yang menghambat atau bahkan
memotong anggaran pilkada. Bahkan, kejaksaan dan kepolisian juga ikut
mengingatkan pemda. "Anggaran yang semula sudah disepakati antara pemda
dan KPU atau Panwaslu tidak boleh dikurangi," ujarnya.
Adapun
para pasangan calon kepala daerah di Jawa Timur berkumpul dan menyampaikan
secara terbuka laporan harta kekayaan mereka di Universitas Negeri Surabaya.
Keterbukaan ini diharapkan menjadi acuan awal bagi masyarakat untuk mulai
mengawasi para calon mereka. Dalam Pilkada Surabaya, pasangan Rasiyo-Lucy
Kurniasari memiliki harta masing-masing Rp 7,7 miliar dan Rp 12 miliar. Adapun
Tri Rismaharini memiliki harta Rp 1,8 miliar dan Wisnu Sakti Buana Rp 20
miliar. Dari Palu, Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid, salah satu kontestan
Pilkada Kota Palu, tercatat memiliki harta Rp 150 miliar. Hadianto merupakan
pengusaha yang kini duduk sebagai anggota DPRD Sulteng.
Sementara
itu, anggota KPU Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Abi Rizal, mengatakan,
penyortiran dan pelipatan surat suara dilakukan setiap sore hingga malam hari
oleh anggota staf KPU sebanyak 15 orang. "Kalau ada kesalahan, kami juga bisa
menegur langsung," ujarnya. Di Kota Pekalongan, hingga saat ini logistik
surat suara belum tiba. Ketua KPU Kota Pekalongan Abdul Basir mengatakan, KPU
masih mempersiapkan bimbingan teknis pemungutan suara kepada petugas pemungutan
suara. (WIE/DEN/VDL/APA, sumber : Kompas, Presiden: Pastikan Harapan Rakyat
Terpenuhi, 13 november 2015)
No comments:
Post a Comment